Gothic text from pookatoo.com

kata bijak

kebanggaan bukan dilihat dari kesuksesan yang kita dapat , tapi dilihat dari seberapa kuat kita berusaha untuk bangun kembali saat kita terjatuh,, 1000 kali kita terjatuh bukan berarti kita kalah, tapi,,,menyusun jalan berikutnya agar meraih kemenangan, dan pengalaman itu sangat mahal harganya


Kamis, 05 Desember 2013

SARAF (NERVOUS)



SOAL-SOAL
1)      Sebutkan macam-macam dan fungsi Nervous System!
2)      Apa yang dimaksud dengan Basal Metabolisme
3)      Jelaskan tentang REM pada kebutuhan tidur?
PENYELESAIAN
1. Macam-macam Nervous System  :
*      Nervous I – Nervous Olfaktorius (Nervous pembau, dan sensorik)
Nervous Olfaktorius adalah saraf cranial pertama. Ujung serabut saraf ini bermula di membrane mukosa, rongga hidung, dan berakhir di bonggol saraf olfaktorius yang terdapat di tulang etmoid. Saraf ini hanya berfungsi sebagai saraf sensorik dan membawa impuls bau dari hidung ke otak (permukaan bawah lobus temporalis).

*      Nervous II – Nervous Optikus (Nervous penglihatan, dan sensorik)
Nervous optikus hanya berfungsi sebagai saraf sensorik yang bertanggung jawab atas penglihatan. Ujung serabut saraf bermula di lapisan retina pada bola mata. Saraf optikus keluar di belakang bola mata dan masuk ke dalam rongga tengkorak. Di permukaan bawah otak, di bagian yang di sebut kiasma optik, sebagaian saraf optik kiri melintas ke sebelah kanan dan sebaliknya. Sebagian besar serabut dari berkas saraf optikus berakhir di thalamus. Dari sini, berkas baru menghantarkan impuls penglihatan ke pusat penglihatan di korteks oksipitalis.
*      Nervous III – Nervous Okulomotorius (Nervous motorik)
            Nukleus saraf ini terdapat di otak tengah.
*      Nervous IV – Nervous Troklear (Nervous motorik)
            Nukleus saraf ini terdapat di otak tengah.
*      Nervous V – Nervous Trigeminus (Nervous campuran)
Saraf trigeminus merupakan saraf kranial yang terbesar. Saraf ini termasuk ke dalam saraf campuran dan nukleusnya terdapat di pons. Ujung serabut sensorik ini berawal di kulit muka, di kulit kepala bagian depan, serta di membran mukosa mulut dan gigi. Bagian motoriknya mensarafi otot-otot untuk mengunyah. Serabut sensorik dari saraf trigeminus memiliki 3 bagian utama :
a)      Nervous Oftalmikus – Mempersarafi kulit dahi, bagian pertengahan depan kulit, dan struktur-struktur di depan mata.
b)      Nervous Maksilaris – Mempersarafi bagian pipi, rahang atas, dan gigi di rahang atas.
c)      Nervous Mandibularis – Mempersarafi rahang bawah dan gigi di bagian tersebut. Saraf ini memiliki bagian sensorik dan motorik.
Sebelum saraf trigeminus terbagi menjadi 3 cabang di atas, saraf ini masuk ke dalam suatu ganglion yang terdapat di fosa kronii media. Ganglion ini adalah ganglion semilunar (ganglion gasseri).

*      Nervous VI – Nervous Abdusen (Nervous motorik, nukleus terdapat di pons)
Saraf III, IV, dan VI adalah satu-satunya saraf motorik yang mempersarafi otot bola mata. Saraf III (Saraf Okulomotorius) – Mempersarafi semua otot luar bola mata, kecuali otot oblikus superior dan otot rektus eksternal. Serabutnya juga memopersarafi otot siliaris di dalam mata dan otot sfingter iris. Saraf IV (Saraf Troklear) – Mempersarafi otot oblikus superior. Saraf VI (Saraf Abdusen) – Mempersarafi otot rektus eksternal.
*      Nervous VII – Nervous Fasialis / Muka (Nervous motorik)
Saraf fasialis adalah saraf motorik. Nukleusnya terdapat di bagian bawah pons. Dari sini serabut-serabut motorinya menjalar ke otot-otot muka dan dahi. Walaupun saraf ke VII merupakan saraf motorik, saraf ini juga mengandung saraf dari sistem simpatetik yang mempersarafi kelenjar ludah serta serabut sensorik yang membawa impuls sensorik rasa dari lidah (2/3 bagian depan lidah).

*      Nervous VIII – Nervous Akustikus / Pendengaran (Nervous Sensorik)
Saraf Akustikus termasuk ke dalam saraf sensorik dan saraf ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a)      Saraf Vestibularis
b)     Saraf Koklearis
            Saraf Vestibularis bermula sebagai ujung serabut sensorik di saluran setengah lingkaran di telinga bagian dalam ; dari sini serabut-serabut tersebut masuk ke dalam ganglion vestibula yang terdapat di lubang telinga dalam ; kemudian serabut ini berlanjut ke nukleus vestibula di pons dan medulla. Sebagian dari serabut-serabut ini terhubung ke serebelum. Saraf vestibularis bertanggung jawab terhadap keseimbangan tubuh.
            Saraf Koklearis  bertanggung jawab terhadap pendengaran. Saraf ini bermula sebagai ujung serabut organ Korti yang terdapat di koklea (rumah siput). Dari koklea, serabut saraf koklearis berlanjut ke medulla dan pons setelah itu, serabut-serabut tersebut dibawa ke pudsat pendengaran di lobus temporalis serebrum (serabut dari telinga kiri ke lobus kanan temporalis dan sebaliknya).
*      Nervous IX – Nervous Glosofaringeus (Nervous Campuran)
Sebagian besar saraf glosofangireus merupakan saraf sensorik yang mempersarafi faring dan lidah (1/3 bagian dari belakang lidah). Serabut-serabut motoriknya mempersarafi otot faring. Selain itu, terdapat juga serabut saraf autonom yang mempersarafi kelenjar parotis.

*      Nervous X – Nervous Vagus (Nervous Campuran)
Saraf Vagus merupakan saraf campuran dan saraf ini mempersarafi faring, laring, trakhea, bronkus, paru-paru, jantung, esofagus, dan sebagian usus. Nukleusnya terdapat di medulla. Saraf vagus mempengaruhi aksi organ di dalam thoraks dan organ di bagian atas abdomen.

*      Nervous XI – Nervous Aksesorius ; Membantu sumsum tulang belakang (Nervous motorik)
Saraf aksesorius termasuk ke dalam saraf motorik. Nukleus saraf ini terdapat di medulla dan bagian atas sumsum tulang belakang. Sebagian dari saraf tersebut mengikuti saraf vagus dan mempersarafi organ dalam toraks dan abdomen. Serabut yang lain mempersarafi otot trapezius dan sternomastoid.

*      Nervous XII – Nervous Hipoglosus (Nervous motorik)
Saraf hipoglosus merupakan saraf motorik yang mempersarafi otot lidah. Nukleus saraf ini terdapat di medulla.
Urutan saraf
Nama saraf
Sifat saraf
Memberikan saraf untuk dan fungsi
I
Nervus olfaktorius
Sensorik
Hidung,sebagai alat penciuman
II
Nervus optikus
Sensorik
Bola mata untuk penglihatan
III
Nervus okulomotorius
Motorik
Penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata
IV
Nervus troklear
Motorik
Mata,memutar mata dan penggerak bola mata


V
Nervus trigeminus
-N. oftalmikus
-N. maksilaris
-N. Mandibularis
Motorik dan sensorik
Motorik dan sensorik
Sensorik
Motorik dan sensorik
Kulit kepala dan kelopak mata atas
Rahang atas,palatum dan hidung
Rahang bawah dan lidah
VI
Nervus abdusen
Motorik
Mata, penggoyang sisi mata
VII
Nervus fasialis
Motorik dan sensorik
Otot lidah menggerakan selaput lidah dan selaput lender rongga mulut
VIII
Nervus akustikus
Sensorik
Telinga,rangsangan pendengaran
IX
Nervus glosofaringeus
Sensorik dan motorik
Faring,tonsil dan lidah,rangsangan cita rasa
X
Nervus vagus
Sensorik dan motorik
Faring,laring,paru-paru dan esophagus
XI
Nervus aksesorius
Motorik
Leher,otot leher
XII
Nervus hipoglosus
Motorik
Lidah,cita rasa,dan otot lidah

Catatan :
            Cedera atau penyakit pada saraf optik, sebelum sebagian saraf tersebut melintas di kiasma optik, akan mengakibatkan kebutaan pada mata yang dipersarafi oleh saraf ini. Namun, jika penjalaran optik setelah kiasma optik rusak, kedua mata akan berpengaruh.
            Kerusakan pada saraf III. IV dan VI akan melibatkan gerakan otot eksternal mata dan menyebabkan mata juling.
            Penyakit pada saraf V (Trigeminus) dapat menimbulkan rasa sakit di bagian muka. Kerusakan pada saraf VII (muka) akan menyebabkan lumpuh muka di bagian belahan muka.
            Penyakit pada saraf VIII (pendengaran) akan menyebabkan telinga menjadi pekak, dengungan di dalam telinga, dan rasa pusing.



*      Fungsi Nervous System        :
*      Menerima rangsangan / informasi dari lingkungan internal dan eksternal melalui serabut saraf afferent atau melalui jalur sensori.
*      Mengkomunikasikan informasi yang diterima ke sistem saraf pusat.
*      Memproses informasi yang diterima pada otak dan spinal cord untuk menentukan respon yang spesifik terhadap rangsangan.
*      Menstransmisikan informasi ke saraf efferent atau jalur motorik ke organ efektor.
2. Pengertian Basal Metabolisme     :
            Merupakan sebuah ukuran energy yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh saat istirahat. Di ukur dalam kalori, tingkat metabolism ini meningkat oleh upaya, stress, ketakutan dan penyakit.
3. REM (Rapid Eye Movement)      :
            Pola / tipe tidur paradoksial ini disebut juga Rapid Eye Movement, artinya gerakan mata yang cepat. Tidur tipe pola ini disebut “Paradoksial” karena hal ini bersifat Paradoks, yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktifitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola atau tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktifitasnya otak tidak disalurkan kea rah yang sesuai agar orang itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun.



Pola atau tipe tidur ini ditandai dengan :
*      Mimpi yang bermacam-macam
*      Mengigau atau bahkan mendengkur
*      Otot-otot kendur (relaksasi total)
*      Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratut, sering lebih cepat
*      Perubahan tekanan darah
*      Gerakan otot tidak teratur
*      Gerakan mata cepat
*      Pembebasan steroid
*      Sekresi lambung meningkat
*      Ereksi penis pada pria









REFERENSI
1. Kryger M, Roth T, Dement W (2000). Principles of Sleep Medicine. WB Saunders Company. Pp. 1,572.
2. http;//kidshealth.orkid/feeling/emotion/nightmares.
3. Hobson, J.A (2009) . “REM sleep and dreaming: towards a theory of protoconscio Nature Reviews (11): 803-813.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar