SOAL-SOAL
1)
Sebutkan
macam-macam dan fungsi Nervous System!
2)
Apa
yang dimaksud dengan Basal Metabolisme
3)
Jelaskan
tentang REM pada kebutuhan tidur?
PENYELESAIAN
1.
Macam-macam Nervous System :

Nervous Olfaktorius adalah saraf cranial pertama.
Ujung serabut saraf ini bermula di membrane mukosa, rongga hidung, dan berakhir
di bonggol saraf olfaktorius yang terdapat di tulang etmoid. Saraf ini hanya
berfungsi sebagai saraf sensorik dan membawa impuls bau dari hidung ke otak
(permukaan bawah lobus temporalis).

Nervous optikus hanya berfungsi sebagai saraf sensorik
yang bertanggung jawab atas penglihatan. Ujung serabut saraf bermula di lapisan
retina pada bola mata. Saraf optikus keluar di belakang bola mata dan masuk ke
dalam rongga tengkorak. Di permukaan bawah otak, di bagian yang di sebut kiasma
optik, sebagaian saraf optik kiri melintas ke sebelah kanan dan sebaliknya.
Sebagian besar serabut dari berkas saraf optikus berakhir di thalamus. Dari
sini, berkas baru menghantarkan impuls penglihatan ke pusat penglihatan di
korteks oksipitalis.

Nukleus saraf ini terdapat di otak tengah.

Nukleus saraf ini terdapat di otak tengah.

Saraf trigeminus merupakan saraf kranial yang
terbesar. Saraf ini termasuk ke dalam saraf campuran dan nukleusnya terdapat di
pons. Ujung serabut sensorik ini berawal di kulit muka, di kulit kepala bagian
depan, serta di membran mukosa mulut dan gigi. Bagian motoriknya mensarafi otot-otot
untuk mengunyah. Serabut sensorik dari saraf trigeminus memiliki 3 bagian utama
:
a)
Nervous Oftalmikus – Mempersarafi kulit dahi, bagian pertengahan depan
kulit, dan struktur-struktur di depan mata.
b)
Nervous Maksilaris – Mempersarafi bagian pipi, rahang atas, dan gigi di
rahang atas.
c) Nervous
Mandibularis – Mempersarafi
rahang bawah dan gigi di bagian tersebut. Saraf ini memiliki bagian sensorik
dan motorik.
Sebelum saraf trigeminus terbagi menjadi 3 cabang di
atas, saraf ini masuk ke dalam suatu ganglion yang terdapat di fosa kronii
media. Ganglion ini adalah ganglion semilunar (ganglion gasseri).

Saraf III, IV, dan VI adalah satu-satunya saraf
motorik yang mempersarafi otot bola mata. Saraf III (Saraf Okulomotorius) –
Mempersarafi semua otot luar bola mata, kecuali otot oblikus superior dan otot
rektus eksternal. Serabutnya juga memopersarafi otot siliaris di dalam mata dan
otot sfingter iris. Saraf IV (Saraf Troklear) – Mempersarafi otot oblikus
superior. Saraf VI (Saraf Abdusen) – Mempersarafi otot rektus eksternal.

Saraf fasialis adalah saraf motorik. Nukleusnya
terdapat di bagian bawah pons. Dari sini serabut-serabut motorinya menjalar ke
otot-otot muka dan dahi. Walaupun saraf ke VII merupakan saraf motorik, saraf
ini juga mengandung saraf dari sistem simpatetik yang mempersarafi kelenjar ludah
serta serabut sensorik yang membawa impuls sensorik rasa dari lidah (2/3 bagian
depan lidah).

Saraf Akustikus termasuk ke dalam saraf sensorik dan
saraf ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a) Saraf
Vestibularis
b) Saraf
Koklearis
Saraf Vestibularis bermula sebagai ujung serabut
sensorik di saluran setengah lingkaran di telinga bagian dalam ; dari sini
serabut-serabut tersebut masuk ke dalam ganglion vestibula yang terdapat di
lubang telinga dalam ; kemudian serabut ini berlanjut ke nukleus vestibula di
pons dan medulla. Sebagian dari serabut-serabut ini terhubung ke serebelum.
Saraf vestibularis bertanggung jawab terhadap keseimbangan tubuh.
Saraf
Koklearis bertanggung jawab terhadap
pendengaran. Saraf ini bermula sebagai ujung serabut organ Korti yang terdapat
di koklea (rumah siput). Dari koklea, serabut saraf koklearis berlanjut ke
medulla dan pons setelah itu, serabut-serabut tersebut dibawa ke pudsat
pendengaran di lobus temporalis serebrum (serabut dari telinga kiri ke lobus kanan
temporalis dan sebaliknya).

Sebagian besar saraf glosofangireus merupakan saraf
sensorik yang mempersarafi faring dan lidah (1/3 bagian dari belakang lidah).
Serabut-serabut motoriknya mempersarafi otot faring. Selain itu, terdapat juga
serabut saraf autonom yang mempersarafi kelenjar parotis.

Saraf Vagus merupakan saraf campuran dan saraf ini
mempersarafi faring, laring, trakhea, bronkus, paru-paru, jantung, esofagus,
dan sebagian usus. Nukleusnya terdapat di medulla. Saraf vagus mempengaruhi
aksi organ di dalam thoraks dan organ di bagian atas abdomen.

Saraf aksesorius termasuk ke dalam saraf motorik.
Nukleus saraf ini terdapat di medulla dan bagian atas sumsum tulang belakang.
Sebagian dari saraf tersebut mengikuti saraf vagus dan mempersarafi organ dalam
toraks dan abdomen. Serabut yang lain mempersarafi otot trapezius dan
sternomastoid.

Saraf hipoglosus merupakan saraf motorik yang
mempersarafi otot lidah. Nukleus saraf ini terdapat di medulla.
Urutan saraf
|
Nama saraf
|
Sifat saraf
|
Memberikan saraf untuk dan fungsi
|
I
|
Nervus olfaktorius
|
Sensorik
|
Hidung,sebagai alat penciuman
|
II
|
Nervus optikus
|
Sensorik
|
Bola mata untuk penglihatan
|
III
|
Nervus okulomotorius
|
Motorik
|
Penggerak bola mata dan mengangkat kelopak mata
|
IV
|
Nervus troklear
|
Motorik
|
Mata,memutar mata dan penggerak bola mata
|
V
|
Nervus trigeminus
-N. oftalmikus
-N. maksilaris
-N. Mandibularis
|
Motorik dan sensorik
Motorik dan sensorik
Sensorik
Motorik dan sensorik
|
Kulit kepala dan kelopak mata atas
Rahang atas,palatum dan hidung
Rahang bawah dan lidah
|
VI
|
Nervus abdusen
|
Motorik
|
Mata, penggoyang sisi mata
|
VII
|
Nervus fasialis
|
Motorik dan sensorik
|
Otot lidah menggerakan selaput lidah dan selaput
lender rongga mulut
|
VIII
|
Nervus akustikus
|
Sensorik
|
Telinga,rangsangan pendengaran
|
IX
|
Nervus glosofaringeus
|
Sensorik dan motorik
|
Faring,tonsil dan lidah,rangsangan cita rasa
|
X
|
Nervus vagus
|
Sensorik dan motorik
|
Faring,laring,paru-paru dan esophagus
|
XI
|
Nervus aksesorius
|
Motorik
|
Leher,otot leher
|
XII
|
Nervus hipoglosus
|
Motorik
|
Lidah,cita rasa,dan otot lidah
|
Catatan
:
Cedera atau penyakit pada saraf optik, sebelum
sebagian saraf tersebut melintas di kiasma optik, akan mengakibatkan kebutaan
pada mata yang dipersarafi oleh saraf ini. Namun, jika penjalaran optik setelah
kiasma optik rusak, kedua mata akan berpengaruh.
Kerusakan
pada saraf III. IV dan VI akan melibatkan gerakan otot eksternal mata dan
menyebabkan mata juling.
Penyakit
pada saraf V (Trigeminus) dapat menimbulkan rasa sakit di bagian muka. Kerusakan
pada saraf VII (muka) akan menyebabkan lumpuh muka di bagian belahan muka.
Penyakit
pada saraf VIII (pendengaran) akan menyebabkan telinga menjadi pekak, dengungan
di dalam telinga, dan rasa pusing.





2.
Pengertian Basal Metabolisme :
Merupakan sebuah ukuran energy yang dibutuhkan untuk
menjaga fungsi tubuh saat istirahat. Di ukur dalam kalori, tingkat metabolism
ini meningkat oleh upaya, stress, ketakutan dan penyakit.
3.
REM (Rapid Eye Movement) :
Pola / tipe tidur paradoksial ini disebut juga Rapid
Eye Movement, artinya gerakan mata yang cepat. Tidur tipe pola ini disebut
“Paradoksial” karena hal ini bersifat Paradoks, yaitu seseorang dapat tetap
tertidur walaupun aktifitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini
merupakan pola atau tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif.
Namun, aktifitasnya otak tidak disalurkan kea rah yang sesuai agar orang itu
tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun.
Pola atau tipe tidur ini ditandai dengan :










REFERENSI
1.
Kryger M, Roth T, Dement W (2000). Principles of Sleep Medicine. WB Saunders
Company. Pp. 1,572.
2.
http;//kidshealth.orkid/feeling/emotion/nightmares.
3.
Hobson, J.A (2009) . “REM sleep and dreaming: towards a theory of protoconscio
Nature Reviews (11): 803-813.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar